Selasa, 05 Januari 2016

Tugas Sosum Struktur Interaksi Kelompok Elit dalam Pembangunan dan Tolong Bantu Perbaiki Pertanian Kami



MK Sosiologi Umum (KPM 130)
Praktikum ke-4
Rabu, 24 September 2014
RK CCR 2.16/ Q09.2



Nama/ NIM
Widia Sereniti/ G64140051
Bacaan I
STRUKTUR INTERAKSI KELOMPOK ELIT DALAM PEMBANGUNAN
Penelitian di Tiga Desa Santri
Oleh : Sunyoto Usman
Bacaan II
TOLONG BANTU PERBAIKI PERTANIAN KAMI
Oleh : Muhammad Syaifullah



IKHTISAR :  
Bacaan I
            Pandangan tentang kelompok elit adalah sesuatu yang sering dianggap sebagai sesuatu yang mewah, gemerlap dan tidak mau  bergabung dengan masyarakat biasa. Sedangkan menurut sosiologi , elit bukan sesuatu yang negatif karena kelompok elit adalah kelompok kecil dalam masyarakat yang tergolong disegani, dihormati, kaya serta berkuasa yang posisinya berada di puncak strata, memiliki kemampuan mengendalikan aktivitas perekonomian dan sangat dominan mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Kelompok ini tidak hanya mengambil keputusan, tetapi lebih daripada itu mereka adalah panutan sikap dan acuan tindakan, serta diharapkan dapat berbuat nyata bagi kepentingan bersama. Di pedesaan jumlah anggota kelompok elit tidak banyak , mereka hanya masyarakat yang mempunyai jabatan seperti pengurus desa, petani kaya, guru desa atau pegawai negeri. Kelompok elit sangat potensial sebagai agen perubahan, terutama dalam fungsinya antara kemauan pemerintah dan kepentingan anggota masyarakat. Mereka menyandang beban menerangkan kebijaksanaan umum dan prioritas pembangunan yang dirancang oleh pemerintah kepada anggota masyarakat. Telah banyak bukti kelompok elit tampil sebagai figur yang sangat potensial, terutama dalam proses memobilisasi anggota masyarakat dan dalam menyampaikan gagasan, keluhan serta permintaan anggota masyarakat kepada pemerintah.
Penelitian dilakukan di tiga desa santri dalam wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Bertujuan untuk mengidentifikasi struktur interaksi elit dalam mengakomodasi pelaksanaan proyek pembangunan pedesaan dan mengetahui kelompok mana yaang paling dominan atau lebih berperanguh pada proses merumuskan strategi dan tindakan untuk mencapai hasil pembangunan yang maksimal. Ada tiga macam pendekatan yaitu positional approach, reputational approach, dan decisional approach. Ada dua alasan penting mengapa tiga desa tersebut dipilih sebagai lokasi penelitian yaitu banyak sekali jumlah anggota masyarakat ketiga desa tersebut yang menjadi pengikut thoriqot Qodiriyah-Naqsabandiyah dan anggota masyarakat ketiga desa tersebut memiliki memiliki daya dukung yang kuat terhadap ketahanan oraganisasi sosial politik Islam. Berdasarkan data penelitian kelompok elit memiliki yang angka tinggi adalah pamong desa, untuk pemuka agama nilai rata-ratanya rendah. Hal ini terjadi karena pamong desa memiliki kesempatan yang lebih luas dan lebih leluasa dalam mengembangkan kiprahnya dalam proyek pembangunan. Karena pemuka agama sangat dibutuhkan keterlibatannya untuk memacu kemandirian masyarakat desa, jadi sekarang sudah saatnya di desa itu mengupayakan agar dapat saling membantu dan menjalin hubungan yang lebih erat dalam kegiatan pembangunan. Interaksi antara mereka perlu diubah dari yang biasa hanya dilakukan untuk menjawab kepentingan masing-masing ke arah hubungan yang koordinatif untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Bacaan II
Pertemuan antara jagawana Ade Suharso, Kepala Seksi Konservasi TN Kutai wilayah Tanjung Limau dengan masyarakat Dusun Kandolo yaitu bermaksud  mengajak masyarakat untuk menjaga hutan dengan tidak terus menebangi hingga habis, bukannya memperluas lahan dan mendirikan permukiman dihutan tersebut. Namun masyarakat pun memberikan alasan untuk mengelak dari ajakan itu. Mereka terpaksa membuka lahan guna mempertahankan hidup (membuat kayu arang) karena kondisi alam.
Banyak perlawanan yang meraka lakukan, seperti menghadang serta mengancam akan membakar kendaraan mobil mereka. Ketegangan ini akibat dari putusnya komunikasi antara kedua belah pihak. Tingkah masyarakat pun semakin menjadi, seperti aktivitas perkebunan rakyat secara besar-besaran, maraknya penebangan dan pengangkutan kayu, pengkaplingan lahan, pembagian lahan, penjualan lahan, penguasaan tanah,  serta pengaspalan jalan. Persoalan ini sudah tidak dapat dilihat secara parsial lagi. Kondisi ini sebagai akumulasi persoalan sejak awal kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan konservasi serta tiadasinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat, Pemda Kaltim, dan Pemda Kutai. Keadaan ini membuat hubungan antara jagawana dengan masyarakat menjadi ada jarak, bahkan tidak jarang saling tejadi berbenturan kepentingan.
Kasus penebangan hutan yang terjadi di desa Kandolo bukan sepenuhnya salah warga. Mereka melakukan hal itu karena minimnya perhatian pemerintah sehingga warga hidup dalam kemiskinan dan tidak ada alternatif pilihan pekerjaan yang lain untuk mempertahankan hidup. Menghadapi konflik yang terjadi di Kandolo, ada beberapa oknum yang mempunyai uang yang banyak dan oknum yang mempunyai kekuasaan memanfaatkan situasi tersebut untuk kepentingan mereka sendiri.
Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan kesejahteraan warga Kandolo jika ingin konflik yang terjadi segera selesai. Karena jika dilakukan dengan cara kekerasan, warga akan tetap melakukan penebangan hutan, penyebabnya adalah mereka terpaksa melakukan pekerjaan tersebut untuk bertahan hidup. Dan setelah itu barulah pemerintah bisa menghentikan penebangan hutan oleh para oknum, karena sebenarnya warga sendiri menyadari betapa pentingnya kawasan tersebut dipertahankan kelestariannya, namun keadaanlah yang membuat mereka harus mempertahankan hidup di daerah ini.

ANALISIS
No
Bentuk-Bentuk Interaksi
Teori Singkat
Keterangan
Bacaan I
Bacaan II
1
Assosiatif
Kerjasama
Suatu kegiatan bekerja secara bersamaan dalam rangka mencapai suatu tujuan bersama.
Kerjasama antara pamong desa yang satu dengan yang lain serta dengan para elit lainnya. Tokoh masyarakat dengan pemuka agama
Karena ada kyai terkait thorikot Qodiriyah-Naqsabandiyah yang menjadi anggota Golkar maka pengikutnya pun mengikuti pimpinannya.
PPL bekerja sama dengan para ketua kelompok tani supra-insus.
Pemerintah pusat bekerjasama dengan anggota masyarakat dalam perencanaan, organisasi, pengawasan, dan alokasi dana pembangunan.

Kelompok elit bertindak sebagai penengah antara pemerintah dan masyarakat dalam menyampaikan gagasan, keluhan serta permintaan masyarakat kepada pemerintah.
 Kompas meliput pertemuan antara para jagawana dan tokoh masyarakat Kandolo dalam mencari jalan untuk menyelesaikan kasus penebangan hutan.


Akomodasi
Suatu usaha untuk mengakhiri suatu pertikaian secara permanen atau sementara di antara pihak-pihak yang berkonflik.
 Dalam tradisi thoriot tedapat keharusan bagi pengikut untuk taat kepada guru.
      Kelompok elit menjadi penghubung antara pemerintah dengan masyarakat
      Kelompok elit berpengaruh dan dominan dalam pengambilan keputusan.
Tidak ada salah paham atau pertikaian yang terjadi dalam pengambilan proyek.

Adalah kewajiban kita semua untuk mengupayakan mekanisme bagaimana agar semua elit desa (pamong desa, pemuka agama, dan petani kaya) mau bahu dan menjalin hubungan yang lebih intim dalam kegiatan pembangunan.
 para jagawana dan tokoh masyarakat Kandolo saling berdiskusi mencari jalan keluar untuk mengurangi kasus penebangan hutan dan untuk membuat hidup warga menjadi lebih baik.


Asimilasi
Suatu proses sosial yang ditandai dengan usaha mengurangi perbedaan antara perorangan atau kelompok, juga membutuhkan waktu yang lama karena saling menyesuaikan diri.
 Perubahan Interaksi antar kaum elit pedesaan yang tadinya hanya untuk menjawab kepentingan masing-masing.
Anggota masyarakat menjadi pengikut thriqot Qodiriyah-Naqsabandiyah Antar kelompok elit yang berbeda mengambil inisiatif dalam membuat suatu keputusan.

Melalui proses interaksi sosial yang panjang dan berkesinambungan, kelompok elit dan pemuka agama menyatu sedemikian rupa lalu membentuk kekuatan yang mampu mengukuhkan status mereka menjadi suatu kelas intelektual tersendiri yang mandiri dan diperhitungkan dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijaksanaan pembangunan.

2
Dissosiatif
Persaingan
proses sosial antara dua orang atau lebih yang masih memiliki pemikiran sendiri sendiri dan  berjalan di jalan tersebut
Dalam  pengambilan keputusan kelompok elit cenderung lebih dominan dibandingkan para pemuka agama, hal ini dikarenakan kelompok elit mempunyai informasi yang lebih lengkap dan akurat.
 Petugas jagawana saling berselisih dengan masyarakat untuk menjaga hutan
Antar inividu bersaing untuk menguasai lahan di sekitarnya Kelompok pendatang ingin membeli lahan di kawasan hutan, sedangkan masyarakat yang disana ingin mempertahankan lahannya dan ingin membuka lahan baru.

warga dan jagawana saling bersaing dalam mempertahankan pendapatnya masing-masing karena jagawana merasa benar dan warga tidak punya pilihan untuk mencari nafkah lain


Kontravensi
proses sosial yang ditandai dengan kebencian terhadap kepribadian seseorang, dan perasaan tidak suka yang disembunyikan dan adanya sifat saling curiga.
 Dalam salah satu kasus proyek pada artikel dijelaskan bahwa kehendak dan kepentingan pamong desa sering menjadi patokan, karena segala hal yang berhubungan dengan proyek yang akan dan sedang berjalan, hampir semuanya berada pada Kepala Desa
 Manap, Kepala Dusun Kandolo berdebat dengan para petugas jagawana untuk tetap berusaha membuka lahan Minimnya masyarakat yang diperhatikan pemerintah, menjadikan mereka mencari cara untuk hidup.

warga menolak himbauan jagawana agar mereka menghentikan penebangan hutan, karena mereka tidak mempunyai sumber nafkah yang lain untuk bertahan hidup


Konflik
proses sosial dimana perorangan atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lain/lawan dengan ancaman atau kekerasan.
 permasalahan yang terjadi antara kelompok elit dan pemuka agama dalam hal mengambil kepercayaan masyarakat untuk menjadi penentu dalam pengambilan keputusan.
 Petugas jagawana dihadang puuhan masa dan diancam mobil mereka akan dibakar.

konflik yang terjadi antara warga dan jagawana menyebabkan hubungan menjadi berjarak dan sering terjadi benturan kepentingan.


0 komentar:

Posting Komentar