Kamis, 14 Januari 2016

Tugas Sosum Ompu Monang Napitupulu Ingin Sederhanakan Budaya Batak dan Kehidupan Suku Dayak Kenyah dan Mondang Dewasa Ini

MK Sosiologi Umum (KPM 130)                                Rabu, 29 September 2014
Praktikum ke-5                                                                        RK CCR 2.16/ Q09.2

Nama/ NIM
Widia Sereniti/ G64140051
Bacaan I
OMPU MONANG NAPITUPULU INGIN SEDERHANAKAN BUDAYA BATAK
Oleh : Arbain Rambey
Bacaan II
KEHIDUPAN SUKU DAYAK KENYAH DAN MODANG DEWASA INI
Inventarisasi Sebuah Proses Kemiskinan
Oleh : Franky Raden


IKHTISAR :
           
Bacaan I
Surat kabar di Medan dibanjiri iklan yang mengajak agar masyarakat Batak Toba untuk mengusir perusahaan yang merusak lingkungan Bona Pangsit. Pemasangan iklan itu adalah Parbato atau Pertungkoan Batak Toba, sebuah organisasi kesukaan yang berdiri pada bulan Agustus 1997. Menurut Ompu Monang Napitulu selaku ketua Parbato, banyak masalah yang hanya bisa di dekati secara etnis, karena ini adalah pendekatan yang paling individual dan paling kena untuk kondisi Indonesia yang multi-etnis. Selain itu, pentingnya setiap etnis di Indonesia memiliki kesadaran menggalang solidaritas. Sub-etis Batak adalah Batak Angkola, Batak Mandaling, Batak Simalungun, Batak Pakpak (Dairi) dan Batak Karo. Ciri-ciri orang Batak Toba adalah ceplas-ceplos, berwatak keras, senang menyanyi dan berwajah khas dengan dagu persegi.
Nama asli Ompu Monang adalah Daniel Napitulu yang  merupakan ciri khas kekerabatan masyarakat Batak Toba yang mengambil nama cucu. Selain itu, dalam upacara perkawinan ada tradisi seluruh keluarga datang karena setiap orang penting dan punya hubungan kekerabatan. Keakrabatan ini membawa arus positif yaitu membuat rasa tanggung jawab pada perawatan anak nantinya jadi melebar. Tetapi juga ada sisi negatifnya yaitu kekerabatan seperti itu menghamburkan uang dan waktu. Seperti setiap undangan memberi kain ulos pada mempelai yang dijadikan ajang gengsi dan akhirnya malah dijual lagi. Ada juga acara memberi nasehat yang dilakukan tiap kerabat yang membuang waktu. Selain itu ada juga pembangunan makam-makam Batak Toba yang mencapai ratusan juta, hal tersebut merupakan bentuk penyelewengan adat.

Bacaan II
Daerah pemukiman suku dayak Kenyah dan Mondang yang terletak di wilayah Kecamatan Ancalong, Tenggarong. Di kecamatan ini terdapat 12 perkampungan yang letaknya memanjang di tepi sebelah kiri sungai Kelinjau yang menjadi sarana lalu-lintas antar kampung ke kota. Suku kenyah, dulu juga suku Modang berasal dari daerah pegunungan yang bernama Apokayan di sebelah utara Kalimantan Timur dan daerah tersebut merupakan daerah terisolir. Dulunya daerah ini masih masih dengan keutuhan kebudayaan dan sistem nilai yang asli. Tetapi setelah kedatangan Belanda yang membawa agama Kristiani,  banyak terjadi konflik diantara mereka dan berujung pada perpecahan. Selain masalah keagamaan, ekonomi, social dan budaya menjadi penyebab timbulnya konflik. Hingga diantara mereka yang memutuskan untuk meninggalkan daerah asalnya,  juga terdapat faktor lain seperti kesulitan memperoleh barang kebutuhan baru yang mereka internalisir dari luar akibat mulai masuknya informasi
Inilah awal dari proses kemiskinan yang menggerogoti setiap sisi kehidupan mereka. Ini suatu gebrakan mental yang luar biasa, mereka berani meraih masa depan tanpa mempunyai gambaran sama sekali. Kondisi perekonomianlah yang menjadi salah satu faktor yang paling kuat dalam mengakibatkan kegoncangan dan memojokkan kehidupan orang-orang Dayak. Kondisi ini juga berdampak pada kebudayaan dan kesenian mereka pun tidak lolos dari distorsi yang luar biasa. Selain itu menimbulkan goncangan di seluruh sektor kehidupan, contohnya Lamin. Lamin adalah manifestasi dari tata pemerintahan dan susunan masyarakat serta merupakan sentral dari aktivitas kehidupan mereka dalam ruang penghayatan kebersamaan yang eksistensial, akhirnya tereduksi menjadi bangunan megah yang mati karena setiap keluarga saat ini sudah mempunyai rumah sendiri. Terciptanya kondisi demikian ini, tidak dapat dilepaskan dari penanganan dan tanggung jawab pemerintah daerah. Tetapi usaha yang telah dilakukan pemerintah hanya menjebak mereka ke dalam masalah yang rumit karena ketidakpahaman pemerintah terhadap permasalahan yang terjadi.

ANALISA :
1.      Jaringan sosial menurut Calhoun adalah jejaring hubungan di antara sekumpulan orang yang saling terkait bersama, langsung dan tidak langsung melalui beragam komunikasi dan transaksi di antara mereka.
No
Aspek jaringan sosial
Teori Singkat
Bacaan I
Bacaan II
1
Keanekaragaman Tipe
Jaringan orang-orang yang terkait melalui persahabatan, frekuensi interaksi, dan kedekatan tempat tinggal.
Ompu Monang  dengan anggota Parbato.
Suku Batak Toba yang hidup dalam satu daerah.
Hubungan antara suku Dayak Kenyan dengan Modang yang terdapat di satu wilayah. 
2
Keanekaragaman bentuk menurut kekuatan
Ikatan yang kuat biasanya berlangsung pada kontak yang lebih sering, meminta perhatian yang lebih besar.
Ikatan antara suku Batak Toba masih kuat dilihat dari ciri khas menggunakan nama cucu, juga  rasa tanggung jawab secara bersama, serta adat-adat pernikahan disana.
Ikatan Suku Dayak Kenyah dan Modang mulai lemah semenjak adanya globalisasi. Namun, budaya asli mereka sebenarnya memiliki ikatan yang kuat, dilihat dari rumah lamin yang mereka tinggali bersama-sama sehingga membuat ikatan masyarakat tersebut kuat.
3
Keanekaragaman tingkat simetri
Setara atau tidak setara dalan karakteristik tertentu.
Ompu Monang merupakan ketua Parbato.

Suku Dayak Kenyan dan Modang yang menjadi penduduk asli yang menjaga kuat keluhuran budaya mereka.
Masyarakat yang memiliki hak pindah atau tinggal, menyebabkan tidak adanya orang yang memiliki kekuasaan lebih.
4
Keanekaragaman ukuran
Diukur dari segi jumlah simpul atau kepadatan jaringan
Bersifat sempit karena dalam lingkup ini hanya berlangsung pada kekeluagaan suku Batak saja.
Bersifat luas, Hubungan suku Dayak Kenyan dengan suku Modang yang karena bisa berhubungan secara luas tidak terbatas pada hubungan kekeluargaan. Dan juga pemerintah yang ikut dalam pembangunan Kalimantan Timur.

2.      Struktur sosial menurut Charon adalah hubungan antar status/peranan yang relatif bersifat mantap. Interaksi terpola yang dapat disebut sebagai pengorganisasian sosial, interaksi dimana tindakan yang sama terjadi dan terjadi lagi. Bentuk pengorganisasian sosial:
a.       Hubungan duaan (dyads): Interaksi terpola yang berlangsung antara dua orang sepanjang waktu.
b.      Grup: Interaksi terpola yang berlangsung antara tiga atau lebih.
c.       Organisasi formal: Group menyusun pola interkasi sosialnya secara eksplisit melalui peraturan yang tertulis.
d.      Komunitas: Pengorganisasian sosial atau interaksi sosialyang terpola tersebut berlangsung untuk memenuhi kebutuhan dasar anggota-anggotanya baik di bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun di bidang politik.
e.       Masyarakat: Bentuk pengorganisasian sosial terbesar, mencakup hubungan duaan, group, organisasi formal dan komunikasi.

Teks 1: Hubungan antara Ompu Monang dengan anggota Parbato yang termasuk kedalam kelompok Komunitas yang terjadi untuk memenuhi kemauan mereka yaitu mempertahankan budaya mereka tetapi secara positif. Kemudian hubungan antara warga suku Batak Toba yang termasuk kedalam Masyarakat karena mencakup semua bentuk pengorganisasian.
Teks 2: Hubungan antara warga suku Dayak Kenyan dengan suku Modang yang berinteraksi sebagai masyarakat dengan bentuk pengorganisasian terbesar mencakup hubungan duaan, grup, organisasi formal dan komunitas.

3.      Status dan peranan menurut menurut Maiolo.
a.       Status adalah suatu posisi dalam masyarakat baik berdasarkan pemilikan secara individu menurut jenis kelamin, umur, ras maupun berdasarkan prestasi melalui tindakan individu.
Teks 1: Kedudukan Ompu Monang sebagai ketua Parboto sejak tahun 1997.
Teks 2: Posisi masyarakat Dayak Kenyah dan Modang sebagai masyarakat asli daerah pedalaman Kecamatan Ancalong, Kalimantan Timur.

b.      Peranan adalah hak dan kewajiban yang berkaitan atau melekat pada status, yang didefinisikan secara sosial.
Teks 1 : Ompu Monang Napitulu, sebagai Ketua Parbato dan juga anggota Parbato yang  ingin tetap mempertahankan budaya serta tanah mereka yang merupakan ciri khas suku Batak Toba, ia juga ingin mengurangi penyelewengan kebudayaan yang dilakukan masyarakat.
       Teks 2 : Suku Dayak Kenyah dan Modang diharuskan menjaga keluhuran budaya daerah mereka yaitu Kalimantan Timur yang makin hilang karena adanya arus globalisasi yang berlangsung di Indonesia.

1 komentar: